Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 201



Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 201

Bab 201

“Baiklah...” Tracy benar–benar tak berdaya, sekarang juga aku pindah.”

“Sebelum jam 12 malam, harus sudah selesai pindahan. Jika tidak, aku akan meminta orang lain membantumu pindah.” ujar Bu Dewi dengan dingin, “Bayar dulu uang kompensasi kepadaku!”

Tracy membayar uang kompensasi, lalu tak berhenti berjalan mencari rumah.

Untung saja rumah ini sudah dilengkapi fasilitas sejak awal, jadi barang pribadinya tidak banyak.

Ia meletakkan perabotan rumah bekas dan kopernya di ruang satpam, kemudian ia pergi mencari agen real estat...

Besok hari Senin harus kerja, jadi masalah rumah harus diselesaikan hari ini.

Setelah melewati beberapa kesulitan, Tracy berhasil menyewa sebuah unit rumah yang dekat dengan kantornya. Uang sewa kali ni tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dulu. Tetapi, rumah ini lebar dan luas, lingkungan di sekitarnya juga bagus.

Yang terpenting adalah ini adalah tempat baru. Tidak ada yang tahu.

la tidak akan diganggu orang lain lagi.

Sebelum bank tutup, Tracy bergegas ke bank mencairkan cek ke dalam rekeningnya.

Melihat sisa saldo di bank, Tracy mengangkat alis dan berjalan keluar dengan membusungkan dada dan kepala.

Setelah pindah ke rumah baru, Tracy bersih–bersih hingga malam hari baru selesai. Ia kelelahan berbaring di atas sofa melihat langit–langit rumahnya. Begitu membayangkan anak–anaknya yang

bahagia saat pulang ke rumah, bibirnya menyunggingkan senyuman.

Tampaknya karena kelelahan, Tracy tertidur lelap di sofa.

Roxy bertenger di atas lemari TV, melihatnya dengan sedih, “Mami, Mami!” seru Roxy.

Malam itu, Tracy tidur nyenyak. Pagi hari, ia terbangun karena kedinginan, ia baru sadar dirinya tidak memakai selimut, lalu ia menutupi tubuhnya dengan mantel, tak lama kemudian waktu sudah siang.

Ia bangun, memberi Roxy makan, mencuci muka lalu bergegas ke kantor.

Jumat lalu ia cuti setengah hari, kemudian akhir pekan. Sebenarnya ia baru izin dua setengah hari. Tetapi Tracy merasa ia telah cuti lama.

Bagaimana pun banyak yang dialami selama dua hari.

Tetapi, masalah itu belum tersebar keluar. Kenapa para rekan kerja memandang ia aneh: Dan juga membisikkan sesuatu di belakangnya?

“Tracy...”

Ely, rekan kerja dari departemen adminitrasi mendekatinya dari jauh, ia menarik Tracy “Boleh juga kamu. Tak disangka kamu memiliki hubungan itu dengan Presdir Stanley.” ujar Ely kegirangan.

“Apa?” Tracy tercengang. Hubungannya dengan Stanley adalah rahasia, tidak banyak yang tahu…

“Jangan berpura–pura lagi.” Ely tersenyum usil. “Aku sudah bilang, kan. Kamu baru masuk kerja, belum sebulan sudah dipindahkan 3 kali. Aku kira laki-laki yang mendukungmu adalah Axel, ternyata Presdir Stanley. Hebat juga kamu, memiliki dewa besar di sisimu!”

Tracy bingung mendengar ucapan Ely, “Apa maksudmu? Rumor apa yang kamu dengar?” tanya Tracy cepat.

“Bagaimana mungkin rumor? Ada bukti foto dan video.” Ely terkekeh sambil membuka jejaring sosialnya di ponsel. “Beritanya luar biasa, kamu sedang dalam pencarian terpanas. Kamu adalah selebritas internet!”

Tracy mengambil ponselnya dan melihat, ia pun tercengang.

#Presdir Stanley bertemu secara pribadi dengan sekretaris Grup Sky Well#

#Stanley berselingkuh dengan sekretaris#

#Stanley mengajukan cerai demi selingkuhannya. Istri Stanley bergegas kembali ke Bunaken#

Tiga topik berita ini menempati peringkat top 3 pencarian terpanas.

Ia mengklik judul berita itu. Isi berita itu sangat rinci, foto pertemuan mereka berdua di Restoran Berlian Biru juga diunggah. Di antaranya, ada foto Stanley sedang menarik tangannya dan menatap Tracy dalam–dalam.

Kali ini, lompat ke sungai kuning pun tidak akan menyelamatkannya.

Tracy membuka bagian komentar, ia langsung merasa lemas...

era

as.. Nôvel(D)ra/ma.Org exclusive © material.

“Selingkuhannya pergi mati saja!”

“Paling benci pelakor yang merusak rumah tangga orang. Wanita ini akan mendapatkan karmanya!”

“Kuliti pelakor ini, ekspos habis–habis data pribadinya. Permalukan dia agar tidak ada yang bisa disembunyikan lagi...”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.