Bab 2119
Bab 2119
Bab 2119 Keadaan Sebenarnya
Willy berpikir, lalu berkata dengan suara berat, “Aku sudah berpikir sangat lama, tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya padamu….” NôvelDrama.Org content.
Dewi tidak mengatakan apa–apa, ia menunggunya dengan tenang.
Willy menunduk, menghela napas dalam, lalu mengumpulkan keberanian dan berkata, “Dewi, maaf, aku telah menipumu.
Sebenarnya dari awal aku sudah tahu kalau aku diracuni, aku juga sudah memeriksa sumber air bermasalah itu, aku sengaja menipumu agar kamu datang.
Alasan utamanya ada dua, pertama, di dunia ini, hanya kamu yang bisa menyembuhkan racun di tubuh kami, dan menyembuhkan kakiku.
Kedua, kamu juga sudah lihat, Yang Mulia sama sekali tidak memedulikan hidup dan matiku.
Meskipun aku sudah memberitahunya, bahwa aku dan para pengawalku diracuni, dia malah mencari alasan untuk menghindar dari tanggung jawab, akhirnya tidak akan ada hasil.
Nyawaku ini memang tidak berharga, tapi aku tidak bisa menyeret mereka mati bersama denganku….
Jadi, untuk menarik perhatian Yang Mulia, aku meminta bantuanmu untuk meneliti masalah sumber air itu, lalu menggunakan reputasimu untuk membuktikan otoritas dari masalah ini ….”
Selesai berbicara, Willy menunduk malu, “Aku tahu perbuatanku ini kotor, sangat tidak tahu malu, aku juga membenci diriku yang seperti ini, tapi aku tidak punya pilihan lain ….”
“Lalu?” Tanya Dewi, “Apa kamu yang menyuruh Robin melapor pada Yang Mulia? Dan kamu juga yang menyuruhnya mengatakan tentang hubunganku dan Lorenzo?”
“Ya.” Willy mengangguk berat, “Semua itu adalah rencanaku, aku memanfaatkanmu, menipumu….”
Selesai berbicara, dia langsung menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Dewi.
Di luar dugaan, Dewi tidak marah, bahkan tidak kesal sama sekali, sebaliknya dia sangat tenang, “Dari awal aku sudah menduganya, sejujurnya aku bisa saja marah, tapi itu tidak akan menyelesaikan apa pun. Lagi pula kamu menanggung begitu banyak nyawa di pundakmu, kamu harus bertanggung jawab pada mereka.”
“Kamu tidak menyalahkanku?” Willy sangat tidak menyangka.
“Tidak apa–apa.” Dewi seperti tidak memiliki emosi, “Tapi sebagai teman, aku lumayan marah, kalau kamu butuh bantuan dan dukungan, kamu bisa jujur langsung padaku, kenapa harus menipuku?
Tapi sebagai tabib, aku bisa mengerti perasaanmu yang ingin menyelamatkan orang, berpikir dari sudut pandang yang lain, kalau aku mengalami hal yang sama, dalam keadaan yang
mendesak, aku harus menggunakan beberapa cara untuk menyelamatkan panti asuhan, apa aku akan melakukannya?
Jawabannya tentu saja akan melakukannya.
Jadi, aku bisa memahamimu.
Tapi, kita berada di posisi yang berbeda, aku akan berkata jujur pada temanku, tidak akan menipu atau memanfaatkannya.”
“Maaf, aku salah.” Willy menunduk dan minta maaf, “Aku terlalu menganggap remeh urusan ini, aku kira kalau aku memberitahumu keadaan yang sebenarnya, itu akan membuat hatimu terbebani, selain itu kalau L mengetahui kenyataannya, dia tidak akan mengizinkanmu datang ke
Denmark.
Aku kira kalau aku meminjam identitasmu, masalahnya akan cepat selesai, setelah masalahnya selesai, baru aku akan menjelaskan keadaannya padamu dan L, lalu minta maaf dengan tulus, tidak disangka… Ah….”
“Tidak menyangka kalau aku dan Lorenzo akan putus di saat kritis seperti ini, dan media akan menyebarkan tentang pertunangannya dengan Juliana Henderson?”
Baru saja Dewi selesai berbicara, tiba–tiba dia mengerti satu permasalahan, apa Lorenzo mengetahui rencana Willy, lalu sengaja berbuat demikian, untuk menekan Willy???
Walaupun dia berpikir seperti itu, tapi dia tidak mengatakannya, melainkan lanjut bertanya, “Kenapa kamu memberitahu keadaan sebenarnya di saat seperti ini?? Apa sebenarnya yang dikatakan Yang Mulia padamu?”
Di saat seperti ini, logika Dewi bekerja.
Dia sangat paham, di saat kritis seperti ini, Willy tidak akan berpikir untuk membicarakan, tentang masalah percintaan pribadinya, dia bertele–tele membicarakan banyak hal padanya, pasti ada urusan yang lebih penting…..
“Yang Mulia setuju akan menyelidiki masalah ini, di saat bersamaan, dia juga memberikan sebuah persyaratan.”
Willy berpikir lama, akhirnya dia mengatakannya.
“Apa persyaratannya?” Tanya Dewi.
“Dia ….” Willy mendongak menatap Dewi, dan langsung memberitahu keadaan sebenarnya, “Dia memintaku untuk menahanmu di Kastel selama setengah tahun, tidak boleh mengizinkanmu
keluar.”