Chapter 291
Chapter 291
Bab 291:
Sambil menekan amarah di hatinya, Reva bertanya dengan suara yang dalam, “Bagaimana keadaannya sekarang?”
Tiger: “Ambulans sudah mengirim dia ke rumah sakit. Tetapi kondisi detailnya aku belum tahu.”
“Aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.”
Reva: “Rumah sakit mana?”
Tiger: “Rumah sakit tempat kau bekerja!”
Reva langsung menutup ponselnya dan bergegas ke rumah sakit tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Begitu sampai di rumah sakit, dari jauh Reva sudah melihat Tiger dan yang lainnya sedang berdiri di luar ruang operasi.
“Bagaimana keadaannya?” tanya Reva dengan panik.
Lalu Tiger berkata dengan suara gemetar, “Anaknya baik – baik saja. Saat kecelakaan itu terjadi, kak Herman melindunginya dengan badannya.”
“Tetapi, kak Herman.. kak Herman sendiri kondisinya sedikit berbahaya.”
“Sedang diselamatkan…”
Dan tanpa mengucapkan apa – apa lagi, Reva segera mendorong pintu ruang operasi dan bergegas masuk.
Di ruang operasi tampak dokter Tanaka yang sedang sibuk.
Bagaimanapun juga pasien ini adalah teman Reva jadi tentu saja dia ingin membantu dengan tangannya sendiri.
Reva mengamati kondisi Herman, dia terluka parah. Andai saja dokter Tanaka tidak berada di sini dan langsung menanganinya maka nyawanya pasti sudah hilang.
Tetapi, setidaknya Herman masih hidup jadi masih ada kesempatan untuk di selamatkan.
Reva menghela nafas lega. Kemudian secara pribadi dia segera membantu Herman untuk mengendalikan luka – lukanya.
Dengan bantuan dari dokter Tanaka, akhirnya Herman telah keluar dari masa kritisnya.
Lalu Reva mengeluarkan sebuah pil Recovery yang baru saja dibuat dan disempurnakan. Kemudian dia memberikannya kepada Herman.
Luka Herman kali ini mengenai organ – organ tubuh dalamnya. Pil Recovery ini dapat membantunya memulihkan kembali organ – organ internalnya secepat mungkin.
Setelah menyelesaikan semuanya lalu Reva berjalan keluar dari ruang operasi.
Tiger membawa sekelompok orang untuk berdiri di luar. Dia tampak begitu bersalah dan berkata, “Tuan Lee, aku benar – benar minta maaf karena telah gagal melindungi kak Herman.”
Reva mengibaskan tangannya dan berkata, “Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu.”
“Aku tidak menyangka bahwa orang – orang dari keluarga Regatta ini akan begitu berani. Beraninya mereka melalukan hal seperti itu di siang bolong!”
“Sepertinya masalah antara aku dan keluarga Regatta memang sudah seharusnya di cari penyelesaiannya.”
“Tiger, untuk beberapa waktu ini kau akan lebih sibuk sedikit. Kau cari orang untuk mengawasi situasi di sini dan juga di sisi istriku. Aku khawatir keluarga Regatta akan melakukan sesuatu!”
Tiger segera mengangguk dan berkata, “Tuan Lee, kau tak perlu khawatir. Mulai sekarang, semua orang – orangku langsung bergerak.”
“Jika sampai terjadi kecelakaan lain lagi, aku akan membawakan kepalaku untuk menjumpaimu!”
Lalu Reva mengangguk dengan perlahan. Dengan adanya Tiger yang menjaga orang – orang terdekatnya, Reva tidak lagi merasa khawatir.
Selanjutnya adalah bagaimana cara dia menghadapi Dion!
Lalu Reva kembali ke PT Smith dan Martin Yu masih menunggunya di sini. Content protected by Nôv/el(D)rama.Org.
Setelah Reva masuk ke ruangan itu kemudian dia langsung bertanya, “Penatua Yu, mengapa kau memilih aku?”
Si penatua Yu menghela nafas dalam – dalam dan berkata, “Tuan Lee, jika dikatakan aku optimis terhadapmu, bisa dipastikan aku berbohong kepadamu.”
“Aku mencarimu karena aku juga tidak punya pilihan lainnya.”
“Kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson ini meskipun dari luar kelihatan kompak tetapi sebenarnya dalam hati mereka masing – masing tidak seperti itu.”
“Keluarga Yu aku belum runtuh. Tetapi kesembilan keluarga terpandang lainnya sudah mulai mendiskusikan bagaimana mereka nantinya akan membagi properti dan aset keluarga Yu aku.”
“Satu – satunya orang di kota Carson yang bisa mengalahkan keluarga Regatta hanyalah tuan King.”
“Tetapi tuan King tidak akan melakukan seperti itu.”
“Sekarang, di seluruh kota Carson ini, satu-satunya orang yang memiliki dendam dan ingin bertarung dengan keluarga Regatta itu hanya kau seorang. Jadi aku hanya bisa bekerja sama denganmu!”
Lalu Reva mengangguk dengan perlahan. Dan menurutnya ucapan Martin ini bisa dipercaya.
Kemudian dengan lembut Martin berkata, “Tuan Lee, kau dan keluarga Yu aku memiliki sedikit kesalahpahaman sebelumnya, tetapi ini semua tidak penting.”
“Kali ini kita berada di kapal yang sama karena masalah keluarga Regatta ini.”
“Aku mendukung tuan Lee dengan uang tanpa meminta balas jasa ataupun imbalan apapun. Aku hanya meminta tuan Lee dapat membantu aku untuk menjaga keluarga Yu!”
“Bisnis keluarga Yu yang sudah bertahun-tahun tidak dapat hancur di tanganku!”
Setelah mengatakan kalimat itu lalu Martin Yu langsung berlutut di lantai dan berkata, “Hidup mati keluarga Yu semuanya berada di tangan tuan Lee.”
“Orang tua ini sudah tidak punya banyak waktu lagi. Aku hanya meminta tuan Lee dapat membantu aku mempertahankan keluarga Yu aku.”
“Jika keluarga Yu aku dapat di pertahankan maka di kemudian hari keluarga Yu aku bersedia menjadi bidak/pion tuan Lee.”
“Dan membantu tuan Lee baik dari luar maupun dalam, aku sama sekali tidak akan mengeluh sedikitpun!”
Reva tidak langsung menjawabnya. Dia menatap Martin dan tiba – tiba bertanya, “Lalu apa maksudnya dengan nona Anya?”
Martin berbisik, “Meskipun orang tua ini bodoh tetapi dulu aku pernah melakukan beberapa hal yang baik ketika masih muda.”
“Saat nona Anya diusir keluar oleh keluarganya, aku, si orang tua ini telah berbaik hati untuk membantunya.”
“Pertemuan hari ini juga diatur oleh nona Anya.”
Lalu Reva mengangguk perlahan.
Sebenarnya Reva tidak percaya kepada Martin tetapi jika Anya juga terlibat maka ceritanya akan berbeda.
Bukan karena Reva percaya kepada Anya, tetapi karena Anya masih memerlukan dia untuk membantu putrinya dan sahabatnya.
Oleh karena itu, Anya tidak mungkin akan menyakitinya.
“Kalau begitu, maka kita putuskan seperti itu saja!”
“Kau berikan 30 milyar, lalu kita bekerja sama untuk menyelesaikan masalah keluarga Regatta!” ujar Reva.
Mendengar ucapannya itu membuat Martin sangat gembira dan dengan cepat dia berkata, “Terima kasih, tuan Lee.”
Reva mengangguk lalu dia melihat ke arah pintu, “Nona Anya, kalau sudah tiba mengapa kau
tidak langsung masuk ke dalam dan ikut mengobrol?”
Sebuah tawa terdengar dari luar pintu, lalu Anya yang mengenakan pakaian serba putih membuka pintunya dan masuk.”
“Tuan Lee, aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan apapun dari kau.”
“Sebelumnya aku benar-benar minta maaf karena telah mengundangmu ke sini dengan terburu – buru dan juga tidak menginformasikan apapun kepadamu sebelumnya.”
“Tetapi, ini adalah masalah keluarga Yu dengan dirimu. Aku juga merasa tidak enak untuk ikut campur.”
“Jadi, aku hanya bisa membiarkan penatua Yu untuk mengobrol denganmu secara pribadi. Tentang bagaimana hasil dan keputusannya semua ada di tanganmu sendiri!”
Reva mengangguk. Cara pendekatan Anya sudah benar.
Jika dia yang maju untuk berbicara atas nama Martin, mungkin Reva akan memikirkan martabatnya dulu sehingga nantinya akan mempengaruhi keputusan Reva.
Lalu Anya berkata, “Tuan Lee, aku dapat memberikan 15 milyar untuk asosiasi medis kau itu.”
Reva sangat terkejut. Dia tidak menyangka Anya juga bersedia untuk ikut berinvestasi.
“Nona Anya, yang kita hadapi kali ini adalah dokter – dokter jenius dari enam provinsi. 15 milyar ini juga ada kemungkinan bisa hilang. Apakah kau sudah tahu?” tanya Reva.
Anya langsung mengibaskan tangannya dan berkata, “Jangan pikirkan itu.”
“Tuan Lee, masalah yang utama sekarang adalah aku tidak memiliki banyak uang cash di tanganku, jadi aku hanya dapat memberikan 15 milyar.”
“Kalau tidak, puluhan milyar pun pasti akan kuberikan sebagai investasi itu. Aku tidak akan pernah ragu.”
“Aku benar- benar mempercayai ketrampilan medismu!”
Mendengar ucapannya Anya itu Martin langsung terkejut. Dia sudah mendengar dari Anya bahwa Reva sangat hebat dalam ilmu medis.
Tetapi dia tidak tahu bahwa Anya juga sangat mempercayai ketrampilan medis Reva!
Setelah meninggalkan PT Smith, Reva menghitung cepat dalam benaknya.
Dari Kenji 15 milyar, Brad 20 milyar, keluarga Yu 30 milyar, Anya 15 milyar dan di tambah dengan perusahaan farmasi Shu 5 milyar itu berarti totalnya ada 85 milyar.
Dan dia tinggal mencari Austin untuk mendapatkan 15 milyar lagi maka dana 100 milyar itu sudah terkumpul semua.
Lalu Reva menelepon Austin. Dan ternyata Austin sangat lugas, dia langsung memberikan 35
milyar sehingga dana Reva sekarang langsung menjadi 120 milyar totalnya.
Reva juga tampak terkejut. Sikap Austin ini memang sangat baik dan jauh dari apa yang bisa dibayangkan oleh orang lain.
Dan malam itu, semua dana cash itu masuk ke rekening Reva.
Lalu Reva bergegas ke perusahaan untuk mencari Nara. Dia mendiskusikan masalah ini dengannya.
Reva tidak memberitahunya mengenai ketrampilan medisnya. Dia hanya mengatakan bahwa dia akan melakukan investasi.
Dan dengan tanpa ragu Nara langsung menyetujuinya untuk mentransfer 5 milyar kepadanya.
Dia sepenuhnya percaya kepada Reva.
Tetapi tentu saja perusahaan farmasi Shu tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak 5 milyar.
Uang kompensasi yang Reva dapatkan dari keluarga Yu sebanyak 3 milyar jadi farmasi Shu hanya perlu memberikan 2 milyar sisanya lagi saja.
Dan ketika semuanya sudah siap, Reva menelepon Kenji dan memintanya pergi menangani segala sesuatunya terkait dengan asosiasi medis itu.
Pertemuan pertukaran medis itu akan diadakan tiga hari kemudian dan Kenji sendiri yang mengurus masalah ini. Sehingga tiga hari sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan urusan asosiasi tersebut.
Keesokan paginya, Reva pergi bekerja seperti biasa.
Begitu masuk ke dalam kantornya, Reva melihat keluarga Axel sedang duduk di dalam kantornya.
Jantung Reva langsung berdetak kencang. Apa yang akan terjadi lagi sekarang?”
Hana adalah orang pertama yang melihat Reva masuk dan langsung berteriak, “Dia sudah datang. Bajingan ini sudah ada di sini!”
Dan Alina juga melompat ke depan seperti binatang buas yang sedang marah dan langsung memaki, “Reva, dasar bajingan kau! Apakah kau ingin membunuh putriku!”
“Sebenarnya apa maumu! Kau membuatnya mengambil pinjaman sebanyak 2 milyar dolar?”
“Apakah kau benar-benar ingin membuatnya mati?”
Next Chapter