Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2182



Bab 2182

Bab 2182 Perjalanannya Masih Panjang

“Bahkan cucu kandungnya pun dia jebak, apa masih memiliki moralitas?” Lorenzo berkata dengan dingin, “Awalnya aku tidak mau ikut campur dalam urusan keluarga itu, tapi dia menyinggungku, jadi jangan salahkan aku.”

“Entah bagaimana luka Nona Dewi sekarang.” Jasper sedikit khawatir, “Dia begitu aktif, juga memiliki teknik mengemudi dan kekuatan yang luar biasa, kenapa bisa tertangkap?”

“Schebat apa pun dia, juga ada saatnya lelah.” Lorenzo mengerutkan kening, “Wanita itu memang terlalu memandang tinggi dirinya, mengira dirinya mampu melakukan apa pun, jadi ikut campur dalam segala hal, mau menyelamatkan siapa pun!”

“Nona Dewi juga dimanfaatkan oleh orang.” Jasper berkata spontan, setelah selesai berbicara, ia terdiam, “Menurut Tuan… Sekarang kita pergi ke Denmark, mungkinkah ini juga rencana Pangeran Willy?”

Lorenzo tidak berbicara, hanya ada cahaya dingin yang melintas di matanya….

“Pangeran Willy seharusnya tahu, mengungkapkan skandal keluarga kerajaan, memicu opini publik, meskipun bisa menyelamatkan orang–orang di dalam kastel, tapi juga akan menempatkan Nona Dewi dalam situasi bahaya, dan dia tetap melakukannya.”

Jasper tidak bisa menahan diri untuk menebak, “Demi menyelamatkan anak buahnya, demi bisa melepaskan diri, sama sekali tidak memedulikan keselamatan Nona Dewi, dia benar–benar kejam.”

“Karena dia tahu ….” Lorenzo sedikit mengangkat sudut bibirnya, “Kalau terjadi sesuatu pada Dewi, aku pasti tidak akan diam saja!”

“Kenapa dia bisa begitu yakin?” Jasper sedikit marah, “Bagaimana kalau Anda benar–benar marah, tidak peduli pada Nona Dewi lagi? Bagaimana kalau Anda sibuk dan tidak bisa mengurusnya? Dia ini jelas–jelas sedang mempertaruhkan nyawa Nona Dewi.”

“Ada beberapa hal, memang merupakan sebuah pertaruhan besar!” Lorenzo bisa membaca pikiran Willy, “Waktu itu, saat mengantar Dewi kembali ke kota Snowy, dia sudah memikirkan semua ini dengan baik.”

“Kita benar–benar sudah meremehkannya.” Jasper berkata dengan marah, “Kalau tahu begitu, seharusnya kita memaksa Nona Dewi tinggal di kota Snowy, tidak membiarkannya pergi ke Denmark, dengan begitu, rencananya tidak akan berhasil.”

“Kalau seperti itu, hubungan antara aku dan Dewi akan hancur.” Lorenzo tersenyum, “Wanita. bodol itu, tidak pernah tahu betapa jahatnya hati manusia, berkata sebanyak apa pun tidak ada gunanya, dia tetap mau merasakannya sendiri, baru bisa belajar jadi lebih dewasa.”

“Jadi, sebenarnya Anda juga sudah bisa menebak semua ini sejak awal, jelas–jelas tahu ini semua. adalah rencana Willy, Anda tetap membiarkannya.” Akhirnya Jasper mengerti, “Hanya untuk memberi pelajaran pada Nona Dewi!”

1/2

“Kalau tidak membiarkannya terluka, dia tidak akan mengerti apa itu bahaya di dunia, hati orang jahat.” Lorenzo tersenyum tak berdaya, “Biarkan dia melakukannya, kalau dia dapat masalah,

baru bantu bereskan!”

Lorenzo berhenti sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela, “Bukankah itu yang diajarkan Bibi padaku waktu itu?”

“Anda membimbing Nona Dewi seperti anak kecil.” Jasper tersenyum, kemudian teringat sesuatu lagi. “Aku tiba–tiba teringat, sepertinya Anda pernah mengatakan bahwa Pangeran Willy ini tidak sederhana, masih terus menarik Nona Dewi untuk terus dekat dengannya. Saat itu, apa Anda sudah tahu bahwa dia akan memanfaatkan Nona Dewi?”

“Ada beberapa hal, bukan hanya hitam dan putih.” Lorenzo berkata secara rasional, “Kalau dikatakan secara objektif, perasaan Willy terhadap Dewi itu tulus, awalnya perhatian dan kepeduliannya padanya juga tulus.

Mungkin sebelum rencananya kali ini, dia tidak memiliki pemikiran mau memanfaatkan Dewi, segalanya muncul karena situasi. Aku sudah mengatakannya sejak awal, orang yang ditekan dan ditindas sepanjang waktu, hatinya hanya ada dendam, tidak ada cinta….

Orang seperti ini, begitu mulai bertindak, akan sangat tidak manusiawi.”

“Mengerti.” Jasper menganggukkan kepala, “Semoga melalui masalah ini, Nona Dewi bisa menyadarinya.”

“Semoga saja.” Lorenzo tersenyum, “Tapi aku rasa, perjalanannya masih panjang…”

Bab 2183 Dapat Perlakuan Baik

Dewi terbangun dalam keadaan linglung, adegan sebelum dirinya pingsan, muncul di benaknya, dia terkejut dan tiba–tiba bangkit …..

“Ah….”

Karena rasa sakit yang luar biasa, Dewi tumbang ke ranjang dalam sekejap.

Ada rasa kewaspadaan di dalam hatinya, memaksanya untuk sadar. Ia membuka matanya, melihat pemandangan di depan matanya, lalu ia pun tercengang…

Bukan penjara, bukan gudang bobrok, juga bukan tempat yang terlantar.

Ini benar–benar kamar yang mewah, saat ini dia sedang berbaring di atas ranjang, selimut yang menutupi tubuhnya juga adalah barang mewah kelas atas….

Tidak benar.

Pangeran yang kejam itu menangkapnya, bukankah seharusnya langsung membunuhnya, atau menyiksanya dengan kejam?

Di mana ini?

Dewi masih dalam keadaan linglung, pintu kamar tiba–tiba terbuka, beberapa pelayan wanita. berjalan masuk sambil mendorong troli makanan, di belakang mereka juga diikuti seorang dokter wanita dan beberapa perawat.

“Anda sudah siuman!”

Dokter melihat Dewi sudah siuman, buru–buru kemari untuk memeriksanya.

“Ini tempat apa?” Dewi bertanya dalam bahasa Inggris.

“Ini Istana Denmark.”

Dokter wanita itu menjawabnya sambil memeriksa luka di kepalanya.

“Istana?” Dewi sangat bingung, “Istana siapa?”

“Tentu saja Istana Yang Mulia.” Dokter wanita itu tersenyum.

“Ugh… Otak Dewi penuh dengan pertanyaan, bukankah dia ditangkap oleh pangeran jelek itu? Kenapa bisa muncul di Istana?

Dia teringat, setelah bangunan itu meledak, Pangeran itu menangkapnya dan Mina, bahkan masih mau membunuhnya, lalu Pangeran yang lainnya datang menghentikannya.

“Jangan membunuhnya!”

1/2

“Bukankah hanya seorang wanita? Untuk apa begitu berusaha? Waktu itu seharusnya membunuhnya lebih awal, jadi tidak akan ada begitu banyak masalah.”

“Ini permintaan Yang Mulia. Tuan L menelepon Yang Mulia secara langsung.”

Teringat percakapan ini, Dewi akhirnya mengerti, sebelum bangunan itu meledak, dia sedang menelepon Lorenzo. Pria itu seharusnya mendengar suara tembakan di telepon, tahu terjadi sesuatu padanya, jadi segera menelepon Raja Denmark ….

Pada saat kritis, tetap Lorenzo yang menyelamatkannya..

Dia berutang padanya lagi.

“Bagaimana perasaanmu? Apa kepalamu masih sakit?”

Dokter wanita itu bertanya dengan perhatian.

“Sakit.” Dewi menyentuh kepalanya yang terbungkus rapat, ia merasa kepalanya sepertinya akan terbelah.

Dia ingat bahwa hanya betisnya saja yang terkena tembakan, mengapa sekarang kepalanya juga

terluka?

Mungkin dipukul oleh Pangeran jelek itu.

Sekarang beberapa Pangeran jelek itu seharusnya sangat membencinya, kalau tidak ada dirinya, Willy pasti sudah dihabisi sejak awal, mana mungkin masih bisa berjuang melawan mereka?

Jadi, setelah bajingan itu menangkap Dewi, mereka bahkan tidak ingin mengucapkan sepatah kata pun, ingin langsung membunuhnya.

Namun pada saat itu, Raja menghentikan semua ini….

Mungkin sekarang mereka membencinya….

“Setelah minum obat, istirahatlah dengan baik.’

Dokter wanita itu memerintahkan asistennya untuk menyuapi Dewi minum obat.

Setelah melihat obatnya, kemudian Dewi pun meminumnya.

Dokter wanita itu tersenyum dan berkata, “Kabarnya Anda juga seorang dokter, bagaimana mungkin aku berani bertindak ceroboh di depanmu? Anda tenang saja, Yang Mulia meminta kami menjagamu dengan baik, kami tidak berani memperlakukanmu dengan buruk.” Content is © by NôvelDrama.Org.

“Terima kasih.” Dewi berbaring di ranjang dengan tenang, “Di mana Mina?”

“Maksudmu anggota FBI yang diskors itu?” Dokter wanita itu berkata, “Dia tidak seberuntung Anda, ia dikurung di dalam penjara bawah tanah, menunggu diinterogasi oleh FBI.”

2/3

“Apa aku boleh bertemu dengannya?” Tanya Dewi.

“Maaf, sepertinya tidak boleh.” Dokter wanita itu berkata sambil tersenyum.

“Kalau begitu, kapan Yang Mulia berencana menemuiku?”

Dewi tahu jelas, dia tidak bisa berbuat apa–apa di sini, tidak mungkin bisa menyelamatkan Mina seorang diri.

Namun dia juga tahu, Raja akan segera menemuinya, mungkin dia sudah memastikan hubungannya dengan Lorenzo, juga mungkin ada alasan lain….

Tapi, sudah pasti akan datang menemuinya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.