Bab 2102
Bab 2102
Bab 2102 Rencana Digagalkan
Dewi bangun dan ganti baju, lalu membuka pintu, “Pagi, Willy!”
“Dewi, apa aku membangunkanmu?”
Willy menatap Dewi dengan tatapan yang rumit.
“Tidak, aku sudah bangun dari tadi.” Dewi menyadari raut wajah Willy tidak terlalu baik, muncul banyak garis merah di matanya, “Kemarin kamu tidak tidur semalaman?”
“Aku mencemaskan Robin, maka terus menjaganya.” Willy berkata sambil tersenyum, “Jam enam lebih tadi, dia sudah siuman. Sekarang sudah lebih bertenaga dan sedang sarapan.”
“Baguslah, nanti aku akan ke sana.” Dewi menguap, “Aku mau mandi dulu.”
“Dewi.” Willy memanggilnya.
“Hm?” Dewi menoleh.
“Kamu tidak apa–apa, ‘kan?” Willy terlihat sangat khawatir.
“Tidak apa–apa, memangnya apa yang bisa terjadi padaku?” Dewi tertawa kecil, “Sudah, aku harus mandi.”
Selesai bicara, dia menutup pintu.
Di dalam kamar, hanya tersisa Dewi seorang, tiba–tiba senyuman di wajahnya pun hilang. Dia buru– buru mengambil ponselnya untuk melihat berita.
Benar saja, kabar pertunangan Lorenzo dan Juliana sudah tersebar ke mana–mana, hampir semua media terkenal mengabarkan hal ini.
Di samping berita itu, masih ada foto mesra. Di dalam foto itu, Lorenzo memakai jas hitam dan berdiri di tempat gelap. Di bawah pencahayaan yang redup, kontur wajahnya itu terlihat sangat
misterius.
Sedangkan Juliana memakai gaun panjang warna putih, semakin menonjolkan lekuk tubuhnya yang seksi dan memikat. Rambutnya diikat satu, terlihat sangat anggun.
Foto ini kelihatannya sedikit mirip foto pernikahan.
Selain in, Juliana tersenyum berseri–seri, terlihat sangat bahagia. Meski Lorenzo berada di tempat yang lebih gelap sehingga wajahnya tidak bisa terlihat jelas, tapi kedua orang ini menunjukkan aura yang sangat kontras, satu dingin dan satu hangat, terlihat seperti pasangan yang sangat sempurna!!!
Melihat foto ini, lalu membaca tulisan di berita di mana setiap kalimat melukiskan cinta mereka berdua, emosi Dewi pun langsung memuncak. Dia sangat marah hingga hampir menggila.
Kalau dibilang rumor antara Lorenzo dan Juliana sebelumnya adalah gosip belaka, dia masih bisa percaya, karena bagaimanapun juga, foto–foto itu diambil diam–diam. Namun, kali ini berbeda.
Foto ini sama sekali tidak terlihat diambil secara diam–diam, malah sebaliknya seperti dipotret secara khusus.
Selain itu, berita–berita sebelumnya hanya disebarkan oleh sebagian media pribadi. Sedangkan kali ini, hampir semua media terkenal mengabarkannya, bahkan juga diberitakan oleh media resmi Negara Emron.
Bisa terlihat bahwa kali ini Lorenzo sungguh bertunangan.
Dewi mengingat perkataan Mina semalam, bahwa sebagian besar alasan seorang pria tiba–tiba. meminta putus adalah sudah punya wanita lain. Sangat bagus, sepertinya perkataan Mina benar.
Karena Lorenzo menyukai Juliana, maka dia pun minta putus dengan Dewi.-
Dewi malah masih dengan bodohnya mengira Lorenzo hanya mau memaksa dirinya pergi mencari pria itu.
Benar–benar terlalu percaya diri!!!
Ternyata sejak awal hati Lorenzo sudah berubah, sungguh ingin mencampakkannya, lalu. menikah dengan Juliana.
Semakin memikirkannya, Dewi semakin marah, juga semakin emosional. Dia sungguh ingin sekarang juga terbang ke Kota Snowy untuk mencari Lorenzo dan menanyakan hal ini dengan jelas.
Namun, untuk apa masih bertanya? Seharusnya menembak mati pria itu!!!
Di ruang rawat lantai bawah.
Willy masih melihat berita, ekspresinya semakin lama semakin serius.
“Ada apa?”
Robin baru saja minum obat. Melihat ekspresi Willy, dia pun buru–buru menyuruh orang–orang yang lain keluar.
Para perawat dan pengawal keluar, hanya tersisa Willy dan Robin di kamar itu.
“Lorenzo mengumumkan pertunangannya dengan Juliana.” Willy berkata dengan suara rendah, “Berita sudah disebarkan oleh berbagai macam media, sudah tersebar luas.” Exclusive © content by N(ô)ve/l/Drama.Org.
“Apa?” Robin membelalakkan matanya dengan terkejut, “Itu berarti sekarang Nona Dewi bukanlah tunangan Tuan Lorenzo? Kalau begitu, bukankah rencana kita….”
Sebelum menyelesaikan perkataannya, Robin pun berhenti karena melihat tatapan Willy. Robin melirik ke arah pintu dengan waspada, lalu berkata dengan suara kecil, “Apa Nona Dewi tahu?”
Tiga Harta: Ayah Misterius…