Menantu Dewa Obat

Chapter 273



Chapter 273

Hiro tampak ragu – ragu. Itu adalah keluarga Meng. Nyonya Meng memiliki martabat dan reputasi yang sangat tinggi di kota Carson. Jika dia menghancurkan rumah keluarga Meng, berapa banyak nyawa pun tidak akan cukup untuk menggantikannya! Melihat Hiro yang tidak berbicara, Hana langsung menjadi panik dan berkata, “Suamiku, mengapa masih diam saja?” “Cepat panggil anak – anak buahmu itu!” Dan di saat yang sama sebuah suara mencemooh terdengar dari depan pintu, “Ingin membuat onar di rumah keluarga Meng? Apakah kalian merasa umur kalian terlalu panjang?” Semua orang langsung menoleh dan melihat bahwa Reva sudah berdiri di depan pintu. Ekspresi beberapa orang di ruangan itu langsung berubah. Hana menggertakkan giginya dan berkata, “Reva, kau ingin menakut – nakuti siapa?” “Anak buah suamiku itu semuanya bisa membunuh tanpa perlu mengedipkan mata…” Axel langsung menyela ucapannya dan berkata, “Hana, jangan banyak omong!” “Kami tidak membawa orang – orang ke sana dan kami juga tidak mengganggu mereka. Kami hanya ingin berdiskusi dengan mereka!” “Masalah uang itu Reva hanya bisa membayar paling banyak 100 juta dolar saja, sedangkan sisanya 2.9 milyar itu dia sama sekali tidak berhak untuk menanganinya!” “Uang ini harus dikembalikan kepada kita.” “Jika mereka tidak mau membayarnya maka kita akan melakukan proses hukum. Huhh tidak peduli seberapa hebatnya keluarga Meng, memangnya dia berani melanggar hukum?” Hiro segera tersenyum dan berkata, “Ya, ucapan papa benar sekali!” “Keluarga terpandang seperti keluarga Meng paling mempedulikan dan menjaga martabat dan reputasi mereka.” “Mereka semua tidak bodoh. Mereka tahu bahwa mereka pasti akan kalah jika pergi ke pengadilan.” “Jadi, aku rasa jika kita menakut – nakuti mereka dengan beberapa kata seharusnya mereka akan membatalkan uang itu dengan baik – baik kepada kita!” Hana langsung tampak sangat gembira dan berkata, “Jadi apalagi yang kau tunggu?” “Cepat pergi dan cari mereka!” Kemudian beberapa orang itu baru saja akan pergi ketika tiba – tiba Reva tersenyum dan berkata, “Apakah kalian yakin ingin pergi ke rumah keluarga Meng?” “Hiro, seharusnya kau belum lupa, kan? Kalian berdua telah menjual gelang giok itu!” “Dan nanti pada saatnya ketika keluarga Meng menyelidiki masalah ini, mari kita lihat siapa yang akan berada di penjara!” Raut wajah Hiro dan Nara langsung berubah.

Setelah beberapa saat tiba – tiba Hiro berkata dengan dingin, “Reva, kalau bicara itu harus pakai bukti!” “Apa kau punya bukti bahwa kita berdua yang menjual gelang giok itu?” “Jelas – jelas gelang giok itu dijual oleh kalian!” Hana tersenyum dengan senang dan berkata, “Ya, kalian yang menjualnya. Mengapa malah menyalahkan kami?” Nara langsung marah dan berkata dengan penuh emosi, “Hiro, kau jangan sembarangan menuduh orang!” “Kau ingin bukti, kan? Aku saksinya dan aku bisa membuktikan bahwa kau dan Hana yang menjual gelang giok ini!!” Lalu Hana dengan panik berkata, “Kak, mengapa… mengapa kau begitu jahat?” “Aku ini adikmu. Mengapa kau harus menyakitiku?” Nara langsung menggertakkan giginya dan berkata, “Aku hanya bersikap adil. Masalah ini terjadi gara – gara ulahmu!” Lalu Hana menggertakkan giginya dan tidak mampu berkata – kata. Bagaimana mungkin dia rela masuk penjara? Hiro mengernyitkan keningnya dan tiba – tiba tersenyum, “Kak Nara, tidak ada artinya kau menjadi saksi.” “Kau adalah istri Reva jadi kesaksianmu tidak dapat diterima!” “Tetapi kalau kesaksian dari orang tua kita itu akan berbeda ceritanya.” “Pa, Ma, apakah kalian berdua juga melihat Reva yang menjual gelang giok ini?” Axel dan Alina saling menatap dan keduanya mengangguk perlahan dengan wajah muram. Ekspresi Nara langsung berubah, “Pa, Ma, bagai… bagaimana bisa kalian berdua berbohong?” Hiro mencibir. Alina yang menyuruh mereka untuk menjual gelang giok itu, jadi mau tak mau Alina hanya bisa menyalahkan Reva. Jika tidak, dia juga akan ikut terlibat! Hana langsung mencibir dengan bangga dan berkata, “Sekarang apalagi yang bisa kau katakan, kak?” “Huhh, kau ingin menyakitiku?” “Mampukah kau?” Nara benar – benar tampak tak berdaya. Betapa tak tahu malunya keluarga ini? Lalu dengan senang Hana berkata, “Sudahlah, tak usah banyak omong dengan mereka!” “Ayo, ayo kita pergi ke rumah keluarga Meng untuk meminta uangnya kembali!” “Reva, lihat saja kau pasti akan masuk penjara!” Dan saat beberapa orang itu berjalan ke pintu tiba – tiba Reva langsung tertawa dan berkata, “Aku sarankan kalian untuk tidak pergi.” Dan dengan cepat Hana bertanya, “Mengapa? Apakah kau takut?” “Bukannya kau tadi begitu sombong? Sekarang malah menjadi pengecut?” Kemudian Reva menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku tidak menjadi pengecut. Aku hanya ingin memberitahu kepada kalian.” “Toko batu giok itu memiliki kamera CCTV.” Hana dan Hiro langsung tercengang. Tetapi Nara tampak sangat gembira. Lalu dengan perlahan Reva berkata, “Aku sudah mendapatkan rekaman video CCTV itu sejak awal.”Belongs © to NôvelDrama.Org.

“Di atas layar itu terpampang dengan jelas wajah kalian berdua yang menjual gelang giok tersebut!” “Apakah kesaksian kalian bisa lebih meyakinkan dibanding dengan rekaman video itu?” Orang – orang ini langsung tertegun dan tak bisa berkata – kata. Kemudian Nara tersenyum dan berkata, “Sebenarnya, aku punya solusi atas masalah ini.” “Bukankah kalian ingin uang?” “Biarkan Hiro yang menangani masalah ini. Jika dia masuk penjara bukankah uang ini bisa didapatkan kembali?” Axel dan Alina saling menatap lalu memandang Hiro dengan bersamaan. Ekspresi Hiro langsung berubah. Dia cukup paham bahwa kedua orang tua yang tamak ini pasti akan setuju dengan rencana mengirimnya ke penjara demi mendapatkan 3 milyar itu!

Next Chapter


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.