Bab 1384
Bab 1384
Bab 1384 Apa kau tahu ini acara apa?
Hotel Riverside.
Hotel ini sangat ramai sekali sekarang dan ada banyak mobil mewah yang berkumpul di sini.
Hari ini adalah ulang tahun ke–80–nya lelaki tua dari keluarga Brussel yang terkenal di provinsi ini dan mereka memilih untuk merayakan pesta ulang tahunnya di hotel Riverside ini.
Meskipun keluarga Brussel bukan merupakan keluarga yang terdaftar dalam sepuluh keluarga. terpandang di provinsi Yama namun reputasi mereka di dalam provinsi Yama ini juga sangat tinggi.
Kepala keluarga Brussel selalu berada di dalam urutan sepuluh orang terkaya di provinsi ini.
Selain itu, para kerabat keluarga Brussel juga memiliki latar belakang yang baik.
Bahkan ada dua orang saudara mereka yang juga ikut masuk ke dalam urutan sepuluh besar orang terkaya di provinsi ini.
Aset dan harta kekayaan keluarga Brussel benar–benar tidak berbeda jauh dengan kesepuluh keluarga terpandang itu.
Namun, kekayaan keluarga Brussel hanya tercatat selama beberapa dekade saja dan tidak sekaya kesepuluh keluarga terpandang.
Oleh karena itu, meskipun keluarga Brussel kaya namun mereka masih belum bisa masuk ke dalam daftar sepuluh keluarga terpandang tersebut, namun status mereka di provinsi ini jelas tidak rendah.
Hari ini adalah ulang tahun ke–8Onya lelaki tua dari keluarga Brussel sehingga acara ini bisa dianggap sebagai acara besar di seluruh provinsi ini.
Pada dasarnya semua orang–orang terpandang dan petinggi di provinsi ini sengaja datang untuk menghadiri acara ulang tahunnya.
Bahkan semua kepala keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang itu pun ikut datang menghadiri acara ulang tahunnya.
Pada pukul sebelas, Axel dan Alina sudah tiba di hotel Riverside dengan ukiran batu giok di tangannya. This material belongs to NôvelDrama.Org.
Begitu masuk dari luar, tampak ada seorang pria berwajah putih dan berambut putih yang menyambut mereka.
Pria itu bernama Alan Howard dan dia adalah teman lamanya Axel. Bisa dikatakan bahwa dia tumbuh besar bersama dengan Axel.
Rupa Alan lebih tampan. Di waktu lalu dia bersekolah di sekolah yang ada di ibukota provinsi dan
ditaksir oleh salah seorang putri dari keluarga Brussel.
Setelah keduanya menikah lalu dia menetap di ibukota provinsi dan jarang pulang ke kota
Carson.
Selama tahun–tahun itu, Axel masih miskin sehingga jarang datang ke ibukota provinsi ini.
Oleh sebab itu, Axel dan Alan sudah bertahun
–
tahun tidak pernah bertemu lagi.
Sekarang saat sepasang teman lama ini bertemu, mereka tampak sangat bersemangat sekali.
Axel menepuk – nepuk bahu Alan dan berkata, “Si tua Alan, sudah lama sekali aku tidak pernah bertemu dengan kau.”
“Rambutmu itu, kenapa jadi begitu putih?”
Wajah Alan menjadi agak canggung lalu dia tertawa sambil mengibaskan tangannya, “Aduhh, namanya juga sudah tua, tentu saja rambut pun ikut memutih.”
Axel tidak mengatakan apa–apa lagi. Dia bisa melihat bahwa penampilan Alan sudah berubah cukup banyak selama bertahun–tahun ini.
Harus diketahui, di waktu dulu, Alan adalah pemuda yang paling tampan dan berbakat dari antara mereka semua.
Sekarang, dia malam tampak lebih tua dari Axel, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang berumur 40 atau 50–an.
Apa jangan – jangan kehidupannya di ibukota provinsi ini tidak terlalu baik?
—
Namun, keluarga istrinya sangat kaya, jadi apa lagi yang perlu dia pikirkan?
Axel merasa heran tetapi dia juga merasa tidak enak untuk menanyakan hal ini kepadanya.
Mereka berdua saling menyapa dan berbasa basi sebentar setelah itu Alan mengajak Alína dan Axel masuk ke ruang tengah.
Di ruang tengah itu ada banyak orang. Axel melihatnya sekilas dan mendapati ada banyak orang – orang terkenal yang sering muncul di TV juga ada di sana.
Di dalam hatinya dia merasa agak kagum, ini adalah kehidupan orang–orang kaya di kota ini!
Ada selusin lebih orang yang berdiri di depan pintu masuk ruang tengah dan semuanya itu adalah anggota utama dari keluarga Brussel. Mereka semua bertanggung jawab untuk menyambut para tamu–tamu yang datang ke acara ini.
Alan mengajak Axel dan Alina masuk dan berjalan hingga ke depan semua orang–orang terkenal
itu.
“Merry, mari aku perkenalkan kepadamu.”
“Ini Axel yang selalu aku ceritakan kepadamu itu, dia adalah sahabat masa kecilku.”
“Yang di sebelahnya ini adalah Alina, istrinya!”
“Axel, Alina, ini istriku, Merry Brussel.”
Alan berkata dengan sambil tersenyum dan matanya tampak berkilauan dengan gembira.
Axel dan Alina buru–buru menyapa Merry.
Merry menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu mencebikkan mulutnya, “Alan, apa kau memahami situasinya?”
“Kau ini bagaimana sih?”
Alan langsung tersenyum, “Me… memangnya ada apa denganku?”
Merry langsung marah dan berkata, “Coba kau katakan, ada apa dengan kau?”
“apa kau tahu hari ini hari apa? Apa kau tahu ini acara apa?”
“Apa maksudmu dengan membawa teman–teman dari kota kelahiranmu itu?”