Bab 1365
Bab 1365
Bab 1365 Memangnya sehebat apa dia?
Dengan cepat Sarah menggelengkan kepalanya, “Eliza, kau sudah salah paham dengannya.”
“Aku… aku sudah memeriksanya dan sebenarnya… sebenarnya aku tidak dilecehkan.”
“Aku… aku tidak berdarah…”
Eliza langsung memelototinya, “Dasar bodoh, kau tahu apa?”.
“Ooh, dengan melepas pakaianmu dan berkata bahwa dia tidak melecehkanmu lantas kau langsung percaya kepadanya begitu saja?”
“Dia masih bisa bilang kau masih perawan pula?”
“Hehh, kalau dia belum melihatnya lantas bagaimana dia bisa tahu?”
Wajah Sarah memerah, “Tetapi, kalau… kalau dia sudah melihatnya, kenapa…. kenapa dia… dia tidak menyentuhku?”
Eliza berkata dengan marah. “Ada dua kemungkinan!”
“Pertama dia adalah seorang pengecut, seorang pengecut seperti tikus yang tidak mampu menanggung akibatnya sehingga dia tidak berani menyentuhmu dan hanya melihatnya saja!”
“Yang kedua adalah dia tidak mampu, impoten. Jadi dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan cara bejat untuk melepaskan pakaianmu dan menggerayangimu!”
Sarah tercengang dan matanya terbelalak, “Be… benarkah?”
Eliza: “Menurutmu?”
“Sarah, sadarlah?”
“Bagaimana orang-orang di dunia ini sekarang? Apa kau kira di dunia ini masih ada pria sejati yang bisa duduk dengan diam?”
“Aku sudah bilang, semua pria itu bajingan!”
Sarah menangis lagi saat teringat dengan rasa percayanya kepada Reva dan dia benar-benar sangat membencinya sekarang.
“Biar akú kasih tahu ya, masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja!”
“Apa kau punya cara untuk menghubunginya?”
“Apapun yang terjadi, aku akan mencari orang ini hari ini untukmu dan membantumu melampiaskan kekesalan serta amarahmu!”
Ujar Eliza dengan lantang,
Sarah teringat dengan kehebatan Reva semalam lalu dengan cepat dia mengibaskan tangannya kemudian berkata, “Sudahlah lupakan saja.”
“Eliza, dia memiliki pengaruh yang kuat di ibukota provinsi…”
Eliza langsung mendengus dingin: “Pengaruh yang kuat?”
“Huh, aku tak percaya, memangnya sehebat apa dia?” This text is property of Nô/velD/rama.Org.
“Biar aku kasih tahu ya, bos yang baru saja aku kenal belakangan ini akan datang ke sini nanti malam. Nantinya aku akan memperkenalkan kau kepadanya.”
“Ini adalah seorang bos hebat yang memiliki pengaruh kuat baik di aliran putih maupun hitam. Kehebatannya benar-benar tak terbatas.”
“Di negara ini, tidak banyak orang yang berani tidak menghormatinya.”
–
“Berani beraninya menggertak kita? Kau lihat saja bagaimana nanti aku akan menghadapinya!”
Sarah hanya menggelengkan kepalanya. Karakter dan perangainya lebih lemah dan lembut. sehingga dia tidak ingin membuat lebih banyak masalah.
Sementara Eliza masih tetap bersikeras untuk beberapa saat namun saat melihat Sarah yang tidak mengatakan apa-apa, akhirnya dia hanya bisa menghela nafas dengan tak berdaya.
“Aihh, dasar bodoh, entah apa yang kau khawatirkan sepanjang hari?”
“Sudahlah, karena kau tidak ingin mempermasalahkannya maka aku juga tidak akan mengatakan apa- apa lagi.”
“Tetapi bagaimanapun juga, kau harus menanganinya dengan baik pada perjamuan malam ini.”
“Kalau tidak, karir aktingmu pasti akan tamat riwayatnya di kemudian hari!
Setelah Sarah kabur dari Angga semalam, manajernya langsung menghubungi manajemen senior perusahaan dengan mengatakan bahwa Sarah tidak mematuhi pengaturan dari perusahaan.
Para eksekutif di perusahaan itu sangat marah dan mengancam untuk menurunkan pamornya serta menyuruhnya untuk membayar ganti rugi.
Namun belakangan, manajer itu dibunuh oleh sang pangeran sehingga pihak perusahaan tidak tahu apa yang terjadi setelahnya.
Mereka tidak dapat menemukan manajer itu dan informasi yang mereka dapatkan hanyalah tentang Sarah yang tidak patuh.
Oleh sebab itu orang-orang dari perusahaan tersebut segera bergegas ke provinsi Yama untuk menangani masalah Sarah.
Kalau malam ini, masalahnya tidak bisa ditangani dengan baik, kemungkinan besar di kemudian hari Sarah akan mendapatkan masalah besar.
Eliza juga segera bergegas karena dia juga ingin membantu Sarah untuk menangani masalah ini.
Wajah Sarah memucat, “Eliza, apa… apa yang harus aku lakukan dengan… dengan pihak perusahaan?”.
Eliza tersenyum, “Tenang saja, akus sudah menelepon bos.”
“Dia bilang, dia akan membantumu dalam menyelesaikan masalah ini!”
Sarah menghela nafas dengan lega.
Eliza: “Oh ya ngomong-ngomong, apakah hotelnya sudah dipesan?”
Sarah menganggukkan kepalanya: “Sudah dipesan.”
“Di hotel termewah Yama, hotel Riverside!”
Eliza mengangguk dengan puas, “Bagus sekali.”
“Hotel mewah seperti ini baru cocok untuk orang-orang hebat seperti mereka!”